Produk Kopi yang Terkenal di Dunia

1.   Kopi Luwak – Indonesia

Produk Kopi luwak adalah salah satu produk kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama Luwak. Kemashyuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (civet coffee) dengan harga cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luak ini bisa mencapai harga $160 per pound/ Rp 1.500.000 per setengah Kg.

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali memakan buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak.

Biji kopi ini pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan special di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Sumber lain : Kopi Luwak,Rp 1 juta secangkir

2.  Hacienda La Esmeralda – Boquete, Panama

Hacienda La Esmeralda’s Geisha tumbuh di Boquete, Panama, adalah popular di seluruh dunia karena rasa. Tanaman kopinya sebagian besar dibudidayakan di bawah naungan pohon-pohon jambu biji tua. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $104 per pound/Rp 1.000.000 per setengah Kg.

3.  Island dari St Helena Coffee Company – St Helena

Pulau St Helena, 1200 mil di lepas pantai Afrika adalah wilayah berkembang biaknya St Helena Cofee. Popularitasnya yang tinggi karena Napoleon Bonaparte yang memuji kopi ini sehinggga menaburkan benihnya di Pul.au St Helena. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $79 per pound /Rp 750.000 per setengah Kg.

4.  El Injerto – Huehuetenango , Guatemala.

Jenis kopi El Injerto berasal dari wilayah Huehuetenango, Guatemala. El Injero telah memperoleh hadiah pertama tahun 2006, yaitu Piala of Excellence. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $50 per pound /Rp 470.000 per setengah Kg.
5.  Fazenda Santa Ines – Minas Gerais, Brazil.

Fazenda Santa Ines dinilai sebagai yang tertinggi di Piala of excellence. Sejarah kopi ini popular dengan  Caffe artigiano, sebuah kafe terkenal di kanada dan dua roasters Australia. Cangkir kopi eksklusif ini tersedia di toko-toko khusus lain di seluruh dunia. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $50 per pound /Rp 470.000 per setengah Kg.

6.  Blue Mountain – Wallenford Estate, Jamaika

Blue Mountain jamaika dikenal dengan kualitas variable. Hal ini sangat popular di kalangan pencinta kopi ringan karena rasa dan aroma yang kuat. Jepang mengimpor sekitar 85% kopi ini. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $49 per pound /Rp 460.000 per setengah Kg.

7.  Los Planes, CItala, El Salvador

Los planes terbaik tumbuh dan menjadi tanaman komersial di El Salvador. Kopi ini memperoleh peringkat kedua di Piala of Excellence 2006. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $40 per pound /Rp 370.000 per setengah Kg.

 8. Kopi Kona

Brazil memperkenalkan kepada Inggris penanaman pohon kopi ke tanah ulakanis kaya kona pada akhir 1820an. Iklim di tempat itu cocok untuk budidaya kopi ini. Dikenal dengan rasa nyaman. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $34 per pound /Rp 320.000 per setengah Kg.

9. Starbucks Rwanda Blue bourbon- Gatare/ Karengera, Rwanda.

Starbucks menemukan biji kopi ini di Gatare dan Karengera, Rwanda dari kunjungan mereka ke stasiun cuci kopi di Rwanda pada tahun 2004. Sekarang para petani menanamnya sebagai tanaman utama, sebelumnya  mereka menanam kacang-kacangan sebagai tanaman utama.  Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $24 per pound /Rp 230.000 per setengah Kg.

10.  Selecto AA yauco Coffee – Puerto Riko

Berasal dari wilayan Yauco, Puerto Rico, kopi ini dikenal untuk keunggulan di seluruh dunia. Di produksi di pengunungan Southwestern Puerto Rico, kopi ini dihargai karena rasa ringan. Anda dapat menikmati kopi dengan harga : $24 per pound /Rp 230.000 per setengah Kg.

Published in: on October 15, 2013 at 11:39 pm  Leave a Comment  

Menu Penyajian Minuman Kopi

Ada beberapa nama standar yang biasa tersedia di café, terutama di Itali, yaitu :

  1. Espresso, merupakan paduan tiga kekuatan kopi, yaitu aroma, kekentalan, dan rasa yang dahsyat. Perpaduan cita rasa kopi ini mengantarkan espresso menjadi salah satu minuman yang digemari oleh penggemar kopi.
  2. Americano atau American Style Coffee, lebih encer daripada espresso dan disajikan dalam gelas besar.
  3. Doppio atau Double Shot, kandungan espresso-nya dua kali lebih banyak disbanding yang biasa. Mengandung kopi yang amat pekat dan terbilang berat bagi mereka yang bukan peminum kopi.
  4. Freddo, disebut juga Iced Coffee
  5. Hag, Kopi tanpa kafein.
  6. Latte, kopi yang dipadukan dengan susu panas, nikmat sebagai menu sarapan.
  7. Cappucino, espresso dikombinasikan dengan busa susu, dengan taburan coklat atau kayu manis bubuk di atasnya.
  8. Macchiato, cappuccino dalam ukuran kecil
  9. Marocchino, espresso dipadukan dengan sedikit susu panas dan coklat bubuk
  10. Granita, di Caffe con panna,  jenis minuman kopi dingin es salju dan whipped cream di atasnya.
Published in: on October 2, 2013 at 11:16 am  Leave a Comment  

Penyangraian Kopi

Proses penyangraian adalah  kunci dari proses produksi kopi. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan cita rasa khas kopi dengan perlakukan panas. Proses sangrai dapat dilakukan dengan berbagai metode/ alat. Pada metode kuno/alami, penyangraian dapat menggunakan wadah berbahan tanah liat dengan bahan bakar arang. Sedangkan pada metode modern, proses sangrai menggunakan mesin sangrai tipe silinder berputar. Silinder sangrai dapat digerakkan dengan motor listrik atau motor bakar, sedang sebagai sumber panas adalah kompor gas atau minyak tanah.

Proses sangrai diawali dengan penguapan air yang ada di dalam biji kopi dengan memanfaatkan panas yang tersedia dari kompor dan kemudian diikuti dengan reaksi pirolisis. Reaksi ini merupakan reaksi dekomposisi senyawa hidrokarbon antara lain, karbohidrat, hemiselulosa, dan selulosa yang ada di dalam biji kopi. Reaksi ini umumnya terjadi setelah suhu sangrai di atas 180 C.

Secara kimiawi, proses ini ditandai dengan evolusi gas CO2 dalam jumlah banyak dari ruang sangrai yang  berwarna putih. Sedang secara fisik, pirolisis ditandai dengan perubahan warna biji kopi yang semula kehijauan menjadi kecoklatan. Kisaran suhu sangrai yang umum adalah sebagai berikut :

1)      Suhu 190-195 C untuk tingkat sangrai ringan (warna coklat muda).

2)      Suhu 200-205 C untuk tingkat sangrai medium (warna coklat agak gelap).

3)      Suhu diatas 205 C untuk tingkat sangrai gelap (warna coklat tua cenderung agak hitam).

Waktu penyangraian bervariasi bergantung pada kadar air biji kopi dan mutu kopi yang dikehendaki. Salah satu tolak ukur proses penyangraian adalah derajat sangrai yang dilihat dari perubahan warna biji kopi yang sedang disangrai.

Proses sangrai dihentikan pada saat warna sampel biji kopi sangrai yang diambil dari dalam silinder sudah mendekati warna sampel standar. Salah satu rujukan warna sampel atas dasar  tingkat sangrai dengan 3 tingkatan penyangraian, yaitu ringan (light), menengah (medium) dan gelap (dark). Sesuai dengan SCAA (Specialty Coffee Association of America).

Sesudah proses penyangraian selesai, biji kopi hasil sangrai dimasukkan ke dalam bak pendingin agar proses sangrai tidak berlanjut. Selama pendinginan, biji kopi sangrai diaduk agar proses sangrai menjadi rata dan tidak berlanjut (over roasted). Untuk bak pendingin yang dilengkapi dengan kipas mekanis, sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai akan terisap sehingga biji kopi sangrai lebih bersih.

Published in: on October 1, 2013 at 8:59 am  Leave a Comment  

Kopi Rendah Kafein (Dekafein Kopi)

Seperti yang telah kita pahami, Kopi mengandung kafein, yang dalam dosis rendah dapat mengurangi rasa lelah dan membuat pikiran jadi segar. Namun, konsumsi kopi dalam jumlah besar berpengaruh tidak baik bagi kesehatan. Ini disebabkan karena kafein dalam jumlah tinggi dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, sistem pernafasan, otot, pembuluh darah, jantung dan ginjal pada manusia dan hewan.

Masalah-masalah di atas menyebabkan munculnya berbagai usaha teknologis untuk menurunkan kadar kafein pada kopi. Kopi rendah kafein (decaffeined coffee)  telah diproduksi dan dimanfaatkan oleh 8-10% Negara penghasil dan pengekspor kopi, terutama Jerman, Belgia, Italia, Inggris, Brazilia, Spanyol, Australia, El Salvador dan Amerika Serikat. Sedangkan di pasaran Indonesia, kopi rendah kafein masih diimpor dari Amerika Serikat, Australia dan Singapura.

Proses Dekafeinasi

Kadar Kafein dalam biji kopi adalah 0,2-2,2%, berbeda-beda menurut jenis kopinya. MIsal kadar kafein pada kopi robusta 1,5-2,5%,  kopi arabika 1,0-1,2%, kopi leberia 1,4-1,6%.

Hal yang penting dalam pembuatan kopi dekafein adalah kelarutan kafein dalam suatu pelarutan dan jenis pelarut yang digunakan. Karena pada prinsipnya, pembuatan kopi dekafein ialah melarutkan kafein dengan suatu pelarut tertentu, kemudian kopi yang telah dilarutkan kafeinnya dikeringkan dan digiling.

Pada suhu 25 C, kafein larut dalam campuran 45,6 bagian air, yang kelarutannya meningkat dengan makin tingginya suhu air .  Misalnya pada suhu 25 C kelarutannya 2,13 gram kafein/100 gram air, sedangkan pada suhu 100 C kelarutannya 50g kafein/100g air. Namun, air terutama air panas, tidak dapat digunakan sebagai pelarut kafein pada proses dekafeinasi yang diinginkan, karena penggunaan pelarut air panas akan menghilangkan flavor kopi dari kopi dekafein yang dihasilkan.

Pelarut yang dapat digunakan untuk membuat kopi dekafein adalah trikloroetil, dikloroetil, atau diklorometan. Ketiga pelarut tersebut dapat mengekstrak kafein dengan baik, tidak meninggalkan residu (karena menguap pada waktu dikeringkan), dapat didaur ulang dan tidak mengubah cita rasa kopi.

Salah satu metode sederhana dalam pembuatan kopi rendah kafein, ialah sbb :

  1. Kopi yang digunakan adalah kopi beras dengan kadar air 10-15%,
  2. Mula-mula kopi dihancurkan dengan “Hammer Mill” atau alat penggiling lain sehingga lolos ayakan 40 mesh.
  3. Grip kopi tersebut kemudian dinaikkan kadar airnya menjadi 40-50% dengan menggunakan uap panas basah pada suhu sekitar 100 C, selanjutnya dilakukan ekstraksi (dengan  pengadukan) dengan menggunakan pelarut sebanyak 5 kali berat biji kopi.
  4. Ekstraksi dilakukan selama 15jam, pada suhu 32 C,
  5. Kopi yang telah diekstrak kafeinnya kemudian diangkat dan sisa pelarut dihilangkan dengan pengeringan pada suhu 105 C.
  6. Kopi kemudian dikeringkan sampai kadar air 10%, disangrai dan digiling halus.

Dengan proses di atas, kadar kafein dalam kopi yang awalnya sekitar 1% dapat dikurangi menjadi sekitar 0,19-0,31%. Kadar kafein dapat terus diperkecil dengan memperlama waktu ekstraksi. Diantara ketiga jenis pelarut tersebut di atas, diklorometan merupakan pelarut yang paling besar kemampuannya mengekstraksi kafein, sedangkan kedua pelarut yang lain memiliki kemampuan yang sama.

Dari hasil penelitian, proses dekafeinasi dengan metode di atas tidak mempengaruhi rasa ataupun aroma seduhan kopi.  Menurut Ukers dan Prescott (1951), rasa dan aroma khas pada kopi disebabkan adanya proses penyangraian, yang menimbulkan perubahan fisik dan kimiawi dalam biji kopi. Sehingga pengaruh kadar kafein kecil/tidak nyata  pada rasa dan aroma kopi.

Published in: on September 18, 2013 at 8:13 am  Leave a Comment  

Kompas : Kopi Luwak, Rp 1 Juta Secangkir

172716pLONDON, KAMIS – Bertanyalah kepada orang Inggris, kopi apa paling mahal di dunia, maka bangsa peminum teh itu akan menjawab kopi yang diambil dari kotoran musang. Anggapan ini mungkin sama dengan masyarakat tradisional Indonesia.

Mengapa termahal? Di Inggris kopi yang bekas dimakan musang (Paradoxurus hermaphroditus) dan keluar lagi bersama kotorannya itu dijual dengan harga 50 poundsterling atau hampir Rp 1 juta. Demikian dilaporkan Daily Mail dalam situs internetnya, Kamis (10/4).

Mungkin ketika mendengar asal kopi itu, penikmatnya akan gemetar. Namun bagi kafe Peter Jones, itulah yang membuat kopi itu juara. Kafe di Sloane Square itu menjual espresso, Americano dan latte dengan biji kopi itu mulai April.

Mau tahu dari mana Jones mendapatkan bahan baku yang akan membuat kafenya terkenal itu? Ia membeli 60 paket eksklusif campuran Jamaica Blue Mountain dan Kopi Luwak dari Indonesia. Biji kopi ini termasuk langka, karena dipanen kurang dari 200 kg per tahun.

Diyakini, luwak (musang dalam bahasa Jawa) itu bisa memilih biji kopi terbaik berdasarkan nalurinya. Mereka memilih biji yang lembut dan memakannya, tetapi hanya bagian luarnya yang bisa dicerna, sedangkan sisanya dibuang bersama kotoran. Cairan kotoran itulah yang diyakini memperkaya cita rasa kopi luwak itu.

Sekarang, para pelanggan Jones bisa merasakan sendiri sensasi kopi luwak itu. Sedangkan semua keuntungan dari penjualannya akan disumbangkan untuk penderita kanker.

Salah satu pelanggan Jones, Hannah Silver (23) mengatakan, “Saya sebenarnya agak khawatir sebelum mencoba, tetapi ternyata saya sangat suka. Agak berasa tanah dan sangat lembut.”

SAS

Sumber :

http://www.kompas.com/read/xml/2008/04/10/1714493/kopi.luwak.rp.1.juta.secangkir

Published in: on July 5, 2009 at 10:31 am  Comments (1)  
Tags: ,

Indosiar : Kopi Luwak, Berkhasiat Meningkatkan Stamina

indosiar.com, Denpasar – Bagi para penikmat minuman kopi pasti penasaran untuk bisa mencicipi kopi luwak. Selain aroma dan citra rasanya nikmat membelai lidah khasiat kopi pun diyakini bisa meningkatkan stamina tubuh. Uniknya, kopi ini diolah dari biji kopi yang dihasilkan hewan luwak bersamaan dengan keluarnya kotoran hewan tersebut.

Biji kopi luwak yang belum diproses, bentuknya seperti kotoran hewan, karena memang merupakan kotoran dari binatang luwak, sejenis tupai yang memakan buah kopi. Meski berupa kotoran, namun biji kopi ini tidak berbau busuk dan rasanya tidak berubah. Bahkan kopi luwak diyakini mengandung zat tertentu yang bisa meningkatkan stamina tubuh.

Proses penyajian kopi luwak berbeda dengan pembuatan kopi biasa. Dimana bubuk kopi luwak langsung dimasak didepan pembelinya dengan alat yang disebut mocca pot.

“Alat ini akan menghasilkan espreso yang memang benar-benar nanti akan menimbulkan kremnya, seperti busa yang ada diatas kopi yang menandakan bahwa kopi itu fresh dan segar) dari kopi itu sendiri,” jelas seorang pembuat kopi luwak.

Setelah 5 menit, kopi luwak siap disajikan. Biasanya dengan diberi tambahan gula dan krimer. Satu porsi atau mocca pot kopi luwak relatif mahal yakni 200 ribu rupiah yang biasanya cukup disajikan untuk 3 orang dengan menggunakan cangkir kecil.

Meski harganya relatif mahal, namun peminat kopi luwak cukup banyak, karena kopi luwak diyakini berkhasiat meningkatkan stamina tubuh. ” Pokoknya kopi luwak ini enak banget dan sangat beda dengan kopi biasanya, meskipun mahal saya tetap mengkonsumsi kopi ini, karena saya sendiri adalah pecinta kopi, sebab kopi ini bisa meningkatkan stamina badan saya juga memuaskan hasrat saya untuk mendapatkan kopi yang rasanya nikmat, ujar Sari, penikmat kopi.

Jadi bila Anda ingin mencoba kenikmatan dan khasiat kopi luwak, silahkan singgah disalah satu kedai kopi dikawasan Sanur, Denpasar Bali yang menyajikan kopi luwak.(Masudin/Dv)

Sumber :

http://www.indosiar.com/ragam/63579/kopi-luwak-berkhasiat-meningkatkan-stamina

Published in: on July 5, 2009 at 10:08 am  Leave a Comment  

SCTV : Kopi Luwak

090527ceksisLiputan6.com, Bondowoso:

Anda para penggemar kopi, siapa yang tidak kenal dengan kopi luwak. Kopi mahal dan harus melalui proses pembuatan yang unik serta tidak terlepas dari peranan hewan bernama luwak. Betapa tidak, kopi ini diolah di dalam perut luwak. Namun justru inilah yang membuat rasa khas kopi luwak.

Luwak, sejenis musang adalah hewan nokturnal atau biasa aktif di malam hari. Berbeda dengan jenis musang lainnya, moncong luwak sedikit lebih runcing dengan bulu berwarna putih atau abu-abu di dahi serta ekor berwarna hitam polos. Umur mamalia ini bisa mencapai 10 tahun.

Luwak hanya makan buah kopi yang matang sempurna. Pencernaan luwak juga unik, yakni hanya mencerna daging buah kopi. Biji kopi tidak ikut tercerna. Selama berada di dalam perut luwak, biji-biji kopi difermentasi dan bercampur dengan sejumlah enzim dalam usus. Sekitar 12 jam setelah ditelan, biji-biji kopi dikeluarkan kembali. Tentu bercampur bersama kotoran.

Walau semula tampak kotor, biji-biji itulah yang jadi kopi kampiun. Harganya pun amat tinggi. Saat ini di pasar internasional harga kopi luwak berkisar US$ 100 hingga US$ 350 atau Rp 1 juta sampai Rp 3,5 juta per kilogram. Bandingkan dengan kopi lain bermutu baik yang bisa didapat dengan harga Rp 75 ribu per kg. Harga bisa melambung demikian tinggi juga karena pasokan kopi luwak masih sangat terbatas. Hanya beredar sekitar 500 kg di pasar internasional setiap tahun.

Bubuk kopi luwak tidak bisa begitu saja dilempar ke pasar. Bubuk kopi ini harus melewati uji cita rasa untuk membuktikan kualitas sesuai dengan reputasinya. Pengujian yang disebut cup test ini hanya bisa dilakukan tenaga ahli yang telah memiliki sertifikasi dari badan penelitian kopi berstandar internasional. Untuk selengkapnya dapat Anda saksikan dalam video Eksis edisi Rabu, 27 Mei 2009.(YNI/VIN)

sumber :

http://berita.liputan6.com/progsus/200905/231123/Kopi.Luwak

Published in: on July 5, 2009 at 10:01 am  Leave a Comment  
Tags: ,

Sejarah Kopi

Asal Kata Kopi

Kata kopi atau coffee berasal dari bahasa Arab qahwah, yang berarti kekuatan. Kemudian kata kopi yang kita kenal saat ini berasal dari bahasa Turki yaitu kahveh yang kemudian belakangan menjadi koffie dalam bahasa Belanda dan coffee dalam bahasa Inggris. Kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi.

Sejarah Penyebaran Kopi

Menurut legenda, kopi diawali dari dataran tinggi Ethiopia sekitar tahun 800. Seorang gembala kambing bernama Kaldi, mengamati kambing gembalaannya yang gemar memakan sejenis buah beri yang membuat kambing-kambing tersebut jadi lebih bersemangat untuk beberapa saat. Ia pun mengamati bahwa setelah memakan buah beri tersebut, kambing-kambingnya tidak mau beristirahat maupun tidur pada malam harinya. arena penasaran, ia mencoba biji tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira. Akhirnya penemuan ini menyebar dari mulut ke mulut.

Tanaman kopi berasal dari dataran tinggi di Ethiopia, yang pada saat itu merupakan tanaman liar di Ethiopia. Lalu tanaman kopi dari sini dikembangkan di Semenanjung Arab sekitar abad ke-15, yang terkenal menjadi Kopi Arabika . Kopi Arabika saat ini menjadi jenis kopi yang paling banyak diproduksi di dunia yaitu mencapai lebih dari 60 persen produksi kopi dunia.

Pada tahun 1610, tanaman kopi pertama ditanam di daerah India. Bangsa Belanda mulai mempelajari pengembangbiakan kopi pada tahun 1614. Lalu pada tahun 1616, mereka berhasil memperoleh bibit dan tanaman kopi yang subur dan langsung mendirikan perkebunan kopi di Srilanka dan tanah Jawa (Indonesia) pada tahun 1699. Kemudian oleh bangsa Belanda, tanaman ini disebar ke koloni Belanda di Amerika Tengah seperti di Suriname dan Kepulauan Karibia. Kemudian bangsa Perancis juga tertarik dengan perdagangan kopi ini. Mereka membeli bibit kopi dari Belanda lalu dikembangkan di Pulau Réunion sebelah timur Madagaskar. Namun mereka gagal mengembangkan kopi di sini. Lalu pada tahun 1723, bangsa Perancis mencoba mengembangkan tanaman kopi di daerah Pulau Martinik. Pada tahun 1800-an, tanaman kopi dikembangkan di Hawaii. Belakangan tanaman ini juga dikembangkan di Brasil dan daerah-daerah lainnya.

Kopi Masuk ke Indonesia

Bangsa Belanda berhasil membudidayakan sekaligus menyebarkan luaskan kopi dari perkebunan di Indonesia, terutama dari tanah Jawa, Sumatra dan Sulawesi.Tanaman eksotis ini menyebar ke negara-negara jajahan Eropa serta ditanam di rumah-rumah kaca maupun perkebunan di seantero Austria dan Belanda. Bangsa Belanda berhasil memperdagangkan kopi ke seluruh pecinta kopi di Eropa secara lebih efisien dibanding para pedagang Arab melalui cara menanam, memanen serta memperdagangkannya ke seluruh pecinta kopi di dataran Eropa.

Published in: on May 30, 2009 at 11:30 am  Leave a Comment  
Tags: , , ,